Kesalahan utama saya ketika mendaki ternyata bukan soal cara berkemas atau mengatur ritme berjalan.
Author: iyoskusuma
Mendaki sendirian menjanjikan kemewahan tersendiri. Tapi tidak ada makan siang gratis di sini. Kenali konsekuensi dan tips mendaki sendirian.
Dugaan saya tak meleset. Saya benar-benar berkemah sendirian di Gunung Lawu.
Saya tidak pernah membayangkan diri ini berada di jalur pendakian Gunung Ciremai. Sama sekali. Bagi saya, Gunung Ciremai sama seperti Gunung Kerinci. Menyeramkan. Bukan karena hantu. Menyeramkan saja, entah.
“Apa, Mas, ketemu?”, todong saya memotong perbincangan Mas Parno dengan adiknya. “Ketemu, Mas. Jatuh di air terjun”, jawabnya sambil menunjukkan beberapa foto dari grup perbincangan WhatsApp. Foto tubuh manusia tergeletak di antara bebatuan. “Meninggal”, tambahnya.
Ketika kesenangan untuk berbagi menjadi sebuah beban, maka saya memilih untuk mengatakan tidak.
Equinox bersama Equator diperkenalkan sebagai seri carrier yang didesain untuk iklim dan alam tropis Indonesia. Ini kesan saya setelah menggunakannya.
Menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan pendakian adalah penerapan etika antara pendaki dan alam. Bagaimana dengan etika antarsesama pendaki, pentingkah?