Hampir di setiap tempat yang saya singgahi, saya berpapasan dengan orang-orang berpakaian militer. Dari halte bus, hingga rumah makan. Mereka mengenakan pakaian hijau polos, tanpa corak berloreng.
Category: Cerita Perjalanan
Kecil-kecil Cabe Rawit. Kesan ini yang saya rasakan ketika mencicipi jalur pendakian Gunung Lembu, Purwakarta. Katika sampai puncak, keletihan tunai terbayar! Panorama Waduk Jatiluhur benar-benar memesona.
Sebuah legenda yang terbenam di dasar Situ Bagendit, kini menjadi pelipur dahaga masyarakat yang haus wisata.
“Yang terhormat Presiden Republik Indonesia, Ibu Negara, beserta rombongan, selamat datang di pesawat…..”
Surakarta merayakan datangnya Syawal dengan cara berbeda. Hasil alam dibagikan sebagai berkah dari keraton untuk masyarakat. Tradisi yang disebut Grebeg Syawal ini menjadi perekat antara keraton dan masyarakat Surakarta. Saya beruntung, bisa berbaur di antara keduanya.
Sudah sekitar dua jam saya menunggu di teras sebuah bangunan kecil, tak jauh dari pantai. Belum ada panggilan. Rasa kantuk mulai bergelantungan di kedua kelopak mata. Hening sekali malam itu. Dari kejauhan, gemuruh gelombang laut terdengar menggebu-gebu.
Saya terdiam di atas perahu. Duduk diombang-ambing gelombang. Ini adalah hari ketiga saya di Desa Sawarna. Kalau saja kulit wajah ini belum terpanggang terik matahari, pasti saya sudah terlihat seperti tuyul yang kedapatan mencuri. Pucat pasi.
Saran Pak Iyus agar saya mengunjungi sebuah makam terdengar aneh. Saya sedang berada di Desa Sawarna, desa di pesisir selatan Kabupaten Lebak, Banten. Saya lebih mengharapkan mendapat informasi lain, seperti pantai sepi berpasir lembut, tempat burung-burung camar mencari ikan.