Tips dan Inspirasi

5 Fakta tentang Gerhana Matahari di Indonesia

 

Ribuan kamar penginapan di sejumlah kota sudah dipesan. Para pelancong dan astronom mancanegara tengah mengincar Indonesia untuk menikmati gerhana matahari total. Gerhana matahari adalah fenomena alam biasa: tidak berbahaya. Namun, fenomena ini menjadi luar biasa ketika tidak semua wilayah di bumi menjadi lintasan gerhana matahari. Indonesia beruntung, menjadi satu-satunya negara di planet biru yang akan dilalui gerhana matahari pada 9 Maret 2016. Apa saja fakta menarik tentang gerhana matahari di Indonesia? Silakan menyimak.

 

Gerhana Matahari ke-6

Gerhana matahari total akan terjadi di Indonesia pada tanggal 9 Maret 2016. Fenomena alam ini sudah pernah terjadi di Indonesia pada waktu-waktu sebelumnya di titik-titik yang berbeda. Penelitian menyebut, satu lintasan yang sama di bumi baru akan dilintasi oleh gerhana matahari lagi dalam waktu sekitar 350 tahun!

Gerhana matahari tahun ini tercatat sebagai gerhana matahari ke-6 yang terjadi di Indonesia setelah masa kemerdekaan. Sebelumnya, orang tua kita mungkin sudah pernah mengalami gerhana matahari pada tahun 1962, 1983 (ada memori kelam saat itu, ingatkan saya untuk membahas ini nanti), 1984, 1988, dan 1995. Setelah 2016, gerhana matahari akan terjadi lagi di Indonesia pada tahun 2023, 2028, dan 2042.

GMT2
Lintasan gerhana matahari di Indonesia. Wilayah yang dilalui garis-garis berwarna adalah wilayah yang mengalami gerhana matahari total. Sebagian wilayah lain, hanya akan menikmati gerhana matahari sebagian. Pada tahun 2016, lintasan gerhana matahari ditandai dengan garis berwarna hijau muda. Puncak gerhana matahari total akan terjadi di Samudera Pasifik. Di sana, durasi totalitas gerhana matahari akan terjadi selama 4 menit 9 detik. Sumber infografis: KOMPAS.

Nikmati di 12 Provinsi

Seluruh wilayah di Indonesia akan mengalami gerhana matahari. Jika Anda berada di Jakarta pada 9 Maret 2016, Anda masih bisa menikmati gerhana matahari sebagian. Salah satu syaratnya: bangun pada pagi hari. Gerhana matahari akan terjadi tak lama setelah matahari beringsut terbit di arah timur, atau pada sekitar pukul enam pagi.

Tapi jika Anda ingin menikmati gerhana matahari total, yakni ketika seluruh piringan matahari tertutup oleh bulan, siapkan tiket penerbangan dan penginapan Anda sejak sekarang! Lintasan bayangan bulan akan jatuh sempurna di 12 provinsi di Indonesia: Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Di 12 provinsi itu, 100 persen piringan matahari akan tertutup oleh bulan.

GMT
Sumber: indonesia.travel.

Gerhana Matahari dan Kebutaan

Sekali lagi saya singgung, gerhana matahari adalah fenomena alam biasa. Tidak ada yang perlu ditakutkan tentang ini. Mungkin Anda pernah mendengar dari orang tua Anda bahwa melihat gerhana matahari dapat membuat kebutaan. Salah. Tapi tunggu, jangan salahkan orang tua Anda karena ini.

Melihat matahari secara langsung pada saat gerhana atau pada saat tidak gerhana sama saja: berbahaya bagi mata.

Harian KOMPAS menyebut, gangguan pada mata dapat terjadi akibat memandang matahari secara langsung. Namun gangguan ini tidak akan terjadi secara langsung, melainkan pada kemudian hari. Tenang dulu, ancaman gangguan pada mata ini bisa kita cegah dengan menggunakan kacamata khusus gerhana matahari. Beberapa lama belanja online menjual kacamata ini.

Ingat, kacamata hitam biasa tidak direkomendasikan untuk melindungi mata Anda dari bahaya menyaksikan gerhana matahari.

GMT3
Menggunakan kacamata khusus gerhana matahari adalah salah satu cara untuk menyaksikan hilangnya penampakan matahari secara aman. Pada 9 Maret nanti, penyelenggara acara nonton bareng gerhana matahari di beberapa kota menyediakan kacamata ini secara gratis dalam jumlah terbatas. Jika Anda ingin menyaksikan gerhana matahari, siapkan kacamata ini. Sumber foto: indonesia.travel.

Memori Kelam 1983

11 Juni 1983 bisa dipandang sebagai kekelaman bagi Indonesia. Kelam secara harfiah, ketika beberapa provinsi di Indonesia seperti Jawa Tengah dan Sulawesi Tenggara menjadi gelap karena mengalami gerhana matahari total. Namun, memori gerhana matahari total 1983 lebih dari sekedar gelap: kekelaman ilmu pengetahuan Indonesia.

Ketika sekitar 1.000 astronom dari berbagai belahan dunia datang ke Indonesia untuk menyaksikan gerhana matahari, berjuta-juta masyarakat Indonesia malah meringkuk di dalam rumah. Presiden Soeharto melalui Menteri Penerangan Harmoko pada kala itu memerintahkan agar masyarakat Indonesia tidak keluar rumah selama gerhana matahari terjadi. Alasannya: bisa menyebabkan kebutaan.

Sudah saya ingatkan, jangan menyalahkan orang tua Anda jika mereka pernah menceritakan ini kepada Anda waktu Anda kecil. Ketika itu, aparat keamanan berpatroli, memastikan masyarakat benar-benar mengurung diri di dalam rumah. Satu-satunya stasiun televisi di Indonesia saat itu, Televisi Republik Indonesia, menayangkan siaran langsung dari Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Pemerintah meminta masyarakat hanya menyaksikan gerhana matahari melalui siaran televisi. Saya membayangkan indahnya menyaksikan gerhana matahari total secara langsung di Kompleks Candi Borobudur! Berminat? Tunggu, setidaknya hingga tahun 2100!

 

Mitos Seputar Gerhana Matahari

GMT4
Raksasa Batara Kala diyakini sebagai makhluk yang menelan matahari sehingga terjadi gerhana matahari. Sumber foto: detik.com.

Salah satu hal menarik dari gerhana matahari adalah mitos yang menyertai pemahaman masyarakat mengenai fenomena alam ini. Tidak hanya di Indonesia, masyarakat di belahan bumi lain pun memiliki mitos tersendiri soal gerhana matahari.

Sebagian masyarakat Indonesia pernah meyakini bahwa hilangnya penampakan matahari dari bumi disebabkan oleh sesosok raksasa bernama Rau atau Batara Kala. Raksasa inilah yang pernah dijadikan kambing hitam dari gelapnya Indonesia ketika gerhana matahari terjadi. Mereka percaya, Batara Kala menelan Dewa Surya (matahari) dan Dewa Candra (bulan) karena bidadari khayangan incarannya bersembunyi di balik mereka. Cerita ini disebut berkembang di Indonesia ketika kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia pada abad ketiga.

Di Tiongkok, mitos yang diyakini hampir serupa. Matahari ditelan oleh naga pada saat terjadi gerhana matahari. Pada saat itu, masyarakat Tiongkok membunyikan petasan dan bebunyian lain agar naga pergi dan memuntahkan kembali matahari yang ditelannya. Mitos naga menelan matahari ini akan dipentaskan di Palembang pada 9 Maret 2016, sebagai salah satu bentuk atraksi kebudayaan Tionghoa di sana.

Di bawah ini adalah dokumentasi gerhana matahari total yang terjadi di Varanasi, India, pada 22 Juli 2009.

Bagaimana? Anda tertarik untuk mengunjungi salah satu dari 12 provinsi yang dilalui lintasan gerhana matahari total tahun ini? Kota mana yang akan Anda kunjungi?

GMTposter

Informasi ini bermanfaat? Jangan ragu untuk bagikan tulisan ini melalui Facebook atau twitter Anda.

62 thoughts on “5 Fakta tentang Gerhana Matahari di Indonesia”

  1. Tempat buat nonton gerhana langsung lokasinya jauh-jauh dari rumah. Sepertinya nonton sinetron lawas Gerhana saja buat menghibur diri 😀

    Like

  2. Temanku cerita waktu gerhana matahari thn 1983 ia masih dalam kandungan, terus karena perut ibunya sudah melendung bulat, akhirnya beliau dimandikan abu sama keluarga supaya kelihatan jelek dan tidak jadi dimakan raksasa.. #kisahnyata

    Like

    1. Nah itu dia, Om. Walau ini fakta, sebenernya agak aneh juga kalau ini beneran kejadian ya. Belum lahir sih waktu itu, tapi 1983 kayanya ilmu pengetahuan dan teknologi udah lumayan kan ya.. Kok ya masih percaya ya..termasuk orang tua saya. Haha. Alasan pemerintah juga aneh. Ya masa pemerintah beneran ga tau soal ini ^^

      Like

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.