Tips dan Inspirasi

Liburan Anda Kurang Memuaskan? Coba Ini!

Keterbatasan dalam beberapa hal bisa membuat wisatawan merasa tidak mencapai orgasme liburannya. Sebut saja keterbatasan anggaran untuk tidur di penginapan yang nyaman, keterbatasan waktu cuti untuk bertahan satu malam lagi, keterbatasan keberanian untuk menempuh jalur berlumpur, atau keterbatasan enerji karena terlalu banyak titik yang dikunjungi.

Sifat manusia yang konon tidak pernah merasa puas pun jadi kambing hitam. Buntutnya, liburan jadi benar-benar kurang memuaskan, karena otak Anda memerintahkan hati untuk merasakan demikian. Lalu bagaimana cara membuat pengalaman liburan menjadi maksimal?

img-20151227-wa0102.jpg

Prinsip ekonomi mengajarkan kita untuk mendapat hasil tertentu dengan pengorbanan sekecil-kecilnya, atau mendapatkan hasil maksimal dengan pengorbanan tertentu, atau apalah. Oke, nilai mata pelajaran Ekonomi saya tidak terlalu membanggakan. Tapi prinsip ini bisa saya gunakan untuk memaksimalkan liburan saya.

Tidak ada yang baku di sini. Setiap orang pasti punya selera dan cara masing-masing untuk memaksimalkan pengalaman berliburnya. Ini adalah cara saya.

Tinggalkan Pekerjaan Anda, atau…

…atau pasanglah hammock di kantor Anda. Pilih salah satu, berlibur atau bekerja. Kecuali Anda adalah seorang travel writer atau travel photographer yang dituntut untuk menggendong pekerjaan di dalam ransel.

Saya memilih untuk menuntaskan semua urusan sebelum berangkat berlibur: pekerjaan, merapikan kamar, menaruh pakaian kotor di keranjang cucian, atau memastikan seseorang akan memberi makan hewan peliharaan saya.

Jangan biarkan suara atasan Anda yang melengking menagih laporan seolah terdengar ketika Anda tengah menikmati petikan ukulele di Lombok sana.

Lupakan Telepon Genggam

Ya, saya setuju bahwa telepon genggam adalah salah satu penemuan yang amat mengagumkan abad ini. Tidak ada salahnya sesekali menggunakan telepon genggam Anda untuk sekedar mengingatkan kekasih Anda makan siang. Tapi saya memilih untuk tidak membiarkan asyiknya bersosialisasi secara maya menyita banyak waktu liburan saya. Saya bisa kehilangan banyak kesempatan untuk bersenang-senang saat liburan. Maka…

Bersosialisasilah!

Jangan ragu untuk menyapa orang-orang yang Anda temui selama perjalanan. Mereka bukan manusia kanibal yang sedang menunggu Anda lengah untuk menyantap Anda.

Google memang canggih, tapi terkadang cara konvensional—maksud saya adalah mencari informasi dengan bertanya secara langsung—akan memberi Anda informasi-informasi yang tidak banyak diketahui orang. Spot menarik untuk berfoto di suatu daerah, siapa yang lebih tahu? Google atau warga setempat?

Dengan bertegur sapa dengan warga lokal, Anda juga bisa mendapat teman baru, jika Anda membutuhkannya saat ada masalah datang menyapa Anda di tempat berlibur.

Baca juga: Backpacking. Mengesampingkan Kenyamanan? di sini.

Jangan Takut

Hey, Anda tidak sedang melakukan ekspedisi ke Mars atau Mordor. Miliaran orang lainnya sudah pernah berlibur sebelumnya. Buang semua rasa takut yang Anda rasakan ketika ingin menjelajahi suatu tempat yang baru.

1463316905737.jpg
Saya nekat menumpangi perahu salah satu nelayan untuk merasakan bermalam diombang-ambong ombak di Sawarna, Banten. Pengalaman baru biat saya. Semalam suntuk pula saya mendapat banyak cerita seru soal pariwisata daerah setempat.

Kesulitan memahami bahasa setempat, informasi yang minim, atau alat transportasi yang terbatas hanyalah tantangan, bukan hambatan. Jika rasa takut tetap dibiarkan, Anda mungkin akan kehilangan banyak pengalaman seru yang seharusnya bisa Anda miliki.

Berkemas Ringkas

Kenyamanan adalah salah satu hal yang mempengaruhi kadar kesenangan liburan saya. Untuk itu, saya selalu berusaha membuat diri sendiri merasa nyaman dengan barang-barang yang saya bawa, termasuk yang saya kenakan.

Bawalah pakaian secukupnya. Satu baju yang sama bisa saya gunakan khusus untuk tidur selama liburan. Saya selalu hanya membawa satu tas saja di punggung saya. Saya tidak mau repot-relot menenteng tas lain berisi barang-barang yang sebetulnya tidak saya perlukan.

Baca juga: Malas Melipat Baju Saat Berkemas? Ikuti Cara Saya! di sini.

Nikmati Perjalanan

Tertidur selama perjalanan adalah hal yang dapat dimengerti. Mungkin itu adalah pembalasan dendam para wisatawan karena harus mengejar pesawat atau kereta api pagi. Tetapi jika Anda tidak benar-benar sedang mengantuk: jangan. Jangan persempit ruang lingkup liburan Anda hanya di tempat tujuan. Nikmati perjalanan.

Terutama pada saat saya melakukan perjalanan darat—katakanlah perjalanan dengan kereta api ke Malang atau perjalanan membelah Kalimantan dengan mobil sewaan—saya sangat menikmati melihat hal-hal yang saya lintasi.

Bersantailah

Anda tidak sedang mengikuti Amazing Race atau menghindari pendakian Gunung Rinjani pada malam hari, bukan? Jadi, tidak perlu tergesa-gesa. Biarkan kaki dan hati Anda bermanja-manja bersama kabut atau pasir lebih lama di suatu tempat. Saya lebih memilih untuk memaksimalkan kualitas liburan saya, daripada memaksakan diri mengunjungi tempat sebanyak-banyaknya ketika berlibur.

2016-09-07-05.14.53-2.jpg.jpg
Kali kedua mengunjungi Gunung Semeru, saya memilih untuk tidak melanjutkan pendakian puncak gunung. Misi saya berbeda kali itu, yaitu menyesap keheningan Kalimati pada saat tempat perkemahan ini ditinggalkan para pendaki yang tengah menggapai Mahameru.

Saya tidak merasa rugi karena hanya memgunjungi tiga tempat selama liburan saya, selama saya benar-benar menikmati suasana di sana. Daripada memaksakan diri berpindah-pindah ke 10 tempat, tapi sama sekali tidak mendalami kenikmatan di masing-masing tempat.

Dokumentasikan Perjalanan Anda

Masa liburan Anda berakhir? Belum tentu keceriaan liburan Anda ikut habis. Kemampuan otak untuk mengingat pengalaman liburan Anda ada batasnya, maka rekam saja. Apa pun bentuknya: tulisan, foto, atau video. Ketika Anda sudah berada di tempat lain beberapa tahun kemudian, Anda masih memiliki rekaman petualangan Anda yang menyenangkan.

2015-12-27-01.45.22-1.jpg.jpeg
Menulis hal-hal menarik dalam perjalanan liburan adalah salah satu cara mengawetkan kesenangan liburan sebelum ingatan ini hilang terselip di antara berkas-berkas pekerjaan Anda.

Anda bagaimana? Punya cara sendiri untuk membuat liburan Anda semakin menyenangkan? Mari berbagi!

18 thoughts on “Liburan Anda Kurang Memuaskan? Coba Ini!”

  1. yang nomor 1 makjleb banget pokoknya sebelum pergi beresin dulu kerjaan, pernah pas aku lg di solo bersantai-santai ditelpon bos diminta laporan dikirim lewat email hari itu jg, jadi klo liburan pengennya hp off saja biar ada alasan

    Liked by 1 person

    1. Itu ganggu banget sih.. Ga tenang ya. Niat liburan mau lupain rutinitas, malah jadi mikirin kerjaan. Hehe. Mungkin harus punya 1 nomor yg cuma diketahuin sama keluarga atau temen deket ya kalo liburan? 😀

      Liked by 1 person

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.